Fungsi Temulawak untuk kesehatan
Tanaman Obat temulawak memiliki nama latin yaitu Curcumamaxanthoriza, adalah tanaman obat herbal yang sangat berkhasiat mengobati berbagai penyakit,
Inilah beberapa manfaat temulawak yang bisa Anda gunakan:
1. Memelihara Fungsi Hati
Salah satu manfaat temulawak yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia adalah untuk menjaga fungsi hati. Ini karena temulawak mengandung katagoga yang memproduksi empedu dalam hati serta merangsang pengosongan empedu.
Sejumlah uji klinik terhadap temulawak menemukan bahwa temulawak ternyata memberikan enzim yang dapat menurunkan kadar SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Tranaminase). SGOT dan SGPT sendiri merupakan enzim yang terdapat dalam sel hati dan jumlahnya akan meningkat jika terjadi kerusakan.
Seperti dilansir Farmacia, sekitar 38 pasien yang menderita gangguan hati dan memiliki nilai SGOT dan SGPT di atas normal diberikan obat yang mengandung 25 miligram kurkuma atau temulawak, serta beberapa elemen lainnya. Hasilnya, ternyata pasien mengalami penurunan nilai SGOT dan SGPT yang cukup signifikan.
2. Mengurangi Radang Sendi
Temulawak memiliki kandungan kurkumin sekitar 100 mg fenibutazon yang dapat mengurangi radang sendi pada tubuh Anda. Kurkumin ini nantinya akan menghambat perpindahan sel-sel leuksit ke daerah radang atau menghambat pembentukan dan transportasi mediator radang yang disebut prostaglandin.
Temulawak sudah lama digunakan sebagai obat alami pereda radang sendi di India. Menurut sebuah studi yang diterbitkan pada 2009 lalu, pasien radang sendi lutut yang mengonsumsi sari temulawak dan ibuprofen setiap hari selama 6 minggu berhasil mengurangi rasa sakit akibat radang atau arthritis tanpa efek samping yang berarti.
3. Melawan Penyakit Kanker
Selain mengobati kerusakan pada hati, temulawak juga memiliki khasiat melawan penyakit kanker yang menjadi momok banyak orang. Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan pada 2001 silam, curcumin diketahui mampu menghambat pertumbuhan kanker prostat secara signifikan sekaligus berpotensi mencegah perkembangan kanker hormone lainnya.
Sementara itu, University of Maryland Medical Center memaparkan jika tanaman herbal, terutama temulawak, dapat menghentikan pertumbuhan pembuluh darah yang membantu pertumbuhan kanker.
Meskipun dokter masih harus melakukan percobaan lebih lanjut, namun secara umum temulawak direkomendasikan untuk pasien penderita kanker.
4. Menurunkan Lemak Darah
Fraksi kurkuminoid atau ekstrak temulawak memiliki khasiat kesehatan lain yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total. Khasiat temulawak menurunkan kolesterol atau lemak darah tentu saja juga berdampak baik untuk kesehatan jantung serta sistem kardiovaskuler dalam tubuh.
5. Mengatasi Masalah Pencernaan
Manfaat temulawak yang lain adalah melancarkan proses pencernaan. Kandungan zat dalam temulawak diketahui mampu merangsang produksi empedu yang dapat membantu meningkatkan pencernaan. Tak ayal, temulawak mampu membantu penderita yang mengalami berbagai gangguan pencernaan, termasuk kembung, gas dan dyspepsia.
6. Melancarkan ASI
Bagi ibu menyusui, mengonsumsi temulawak ternyata dapat meningkatkan serta melancarkan produksi ASI. Temulawak memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga berguna untuk mencegah terjadinya perubahan atau oksidasi nutrisi yang diperlukan untuk memproduksi ASI seperti protein dan asam lemak. Jika terjadi oksidasi nutrisi, maka produksi ASI pada ibu akan berkurang. Bukan itu saja, kualitas ASI juga dapat menurun.
Efek Samping Temulawak
Meskipun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, konsumsi temulawak sebaiknya dilakukan sesuai petunjuk dokter. Berdasarkan keterangan yang dilansir dalam situs webMD, maksimal konsumsi temulawak yang disarankan adalah selama 18 minggu. Jika konsumsi dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama dan dalam jumlah besar, temulawak memiliki berbagai efek samping.
Beberapa efek samping itu adalah:
1. Gangguan lambung
Salah satu efek samping temulawak adalah menyebabkan iritasi lambung dan mual, karena itu temulawak tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui.
2. Risiko gangguan empedu
Selain tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui, temulawak juga sebaiknya dihindari oleh penderita batu empedu dan pasien yang mengalami penyumbatan saluran empedu. Pasalnya, temulawak bekerja merangsang produksi empedu sehingga penderita gangguan empedu berisiko mengalami kondisi lebih parah jika mengonsumsi temulawak, bahkan keracunan empedu sendiri akibat produksi yang berlebihan.
3. Dosis kurkuma berlebihan
Konsumsi temulawak yang dikombinasi dengan tanaman herbal lain yang mengandung kurkuma, seperti kunyit, juga perlu dilakukan dengan hati-hati. Jika harus mengonsumsi temulawak dengan tanaman lain yang mengandung kurkumin, Anda harus memperhatikan dosisnya agar tidak berlebihan.
4. Risiko pendarahan
Tips penting jika Anda ingin mengonsumsi temulawak sebagai obat herbal. Jangan sembarangan mengonsumsi temulawak bersama dengan obat pengencer darah. Karena temulawak sudah bekerja membantu menurunkan kadar lemak darah, sehingga jika ditambah dengan bahan kimia pengencer darah, dikhawatirkan justru mengakibatkan terjadinya pendarahan.
5. Menambah nafsu makan
Efek samping lain yang relatif tidak berbahaya dari temulawak adalah sebagai penambah nafsu makan. Zat aktif yang terkandung dalam temulawak, yaitu kurkuma, dapat mempercepat pengosongan lambung sehingga mengonsumsi temulawak dalam dosis rendah akan menambah nafsu makan. Tidak heran jika temulawak sering digunakan sebagai obat alami penambah nafsu makan bagi anak-anak yang susah makan.
Cara Mengonsumsi Temulawak
Sebaiknya, konsumsi temulawak dengan cara tradisional, yaitu merebus temulawak dalam panci berisi air. Nantinya, air yang sudah bercampur dengan ekstrak temulawak dapat langsung diminum.
Namun, perlu diperhatikan agar tidak merebus temulawak menggunakan panci alumunium. Pasalnya, unsur dalam alumunium dapat bereaksi dengan senyawa aktif dalam temulawak sehingga dapat mengakibatkan keracunan pada tubuh.
Batasi konsumsi temulawak yang sudah dikemas dalam kapsul atau bentuk obat jadi lainnya, terutama jika produsen obat kurang dikenal, karena Anda tidak dapat mengetahui persis kandungan zat apa saja yang terdapat dalam obat tersebut. Jika salah satu kandungan zat dalam obat memiliki efek samping berbahaya, bisa jadi akan berakibat fatal bagi yang mengonsumsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar